Nada melangkah turun dari mobil yang satu jam tadi telah mengantarkannya dari kota kecil Bogor ke kota Metropoliatan Jakarta. Rumah papa masih sama, besar dan indah. Sangat jauh dari rumahnya bersama mama.
Begitu melangkah masuk 2 orang wanita setengah baya dengan sigap menghapiriya, Satu langsung membawakn barang-barangnya, yang satu lagi membimbingnya masuk ke kamar yang sudah disediakan.
“Mbak Nada mau sesuatu?”
Nada menggeleng.
“Ini dari Ayah Mbak. Saya keluar dulu, kalo ada apa-apa panggil bibi ya.,’
Nada mengangguk, sambil mengambil secarik kertas yang terlipat yang disodorkan kepadanya. Begitu dua orang wanita itu keluar, Nada duduk di pinggiran tempat tidurnya. Rasanya selalu kosong dan sepi kalau ada di rumah ini, terlalau luas ruangan tapi terlalu sedikit yang mengisinya.
Pelan dia berjalan ke pinggir kamar dan melihat ke luar jendela. Sepertinya usaha papa sukses luar biasa, sudah ada kolam renang besar dan gamenatap gazebo. Dulu di sana hanya ada kebun luas berisi rumpur dan beberapa pohon. Tapi sebagus apapun rumah ini tidak pernah membuatnya ingin menghabiskan waktu lebih lama.
“Mbak Nada?,”
Tak lama kamarnya diketuk lagi, kemudian seseorang masuk begitu dipersilahkan
“Mbak. Pak Tarjo, supir bapak nanya, mbak mau berangkat sekarang atau mau istirahat dulu?”
Kening Nada berkerut mendengar pertanyaan itu. Pergi?
“Saya nggak mau kemana-mana kok.,”
“Tapi kata Pak Tarjo, bapak yang nyuruh jemput ke rumah. Mungkin ada di kertas yang tadi saya kasih ke mbak?,”
“Oh iya. Saya lupa.,”
Nada langsung mengambil kertas tadi dan membacanya
Sayang, selamat datang ya,,
Kamu pasti lapar, papa udah pesen restoran seafood yang enak
Seafood kan kesukaan kamu?
Cepet siap-siap, papa tunggu di sana..
Love
Ayah
Yah..oke surat pendek yang sangat bagus, yang menyiratkan seakan-akan akan ada makan malam luara biasa dengan papa tercinta. Love papa? Ah,,apa maunya kali ini?
Wajah Nada terlihat malas. Tapi kerja sosila mencari uang ini lebih baik kalau diselesaikan secepatnya dan di hari senin nanti rekeningnya sudah penuh untuk hidup satu semester.
"BI, bilang Pak Tarjo saya siap sebentar lagi.,'
Minggu, 14 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar